Bandung Bawa Pasar Tradisional ke Era Digital: Bayar Retribusi Kios Cukup Scan QR Code!

Siapa bilang pasar tradisional tak bisa melek teknologi? Kota Bandung kini membuktikan sebaliknya! Melalui inovasi Perumda Pasar Juara, pembayaran retribusi kios di 37 pasar tradisional kini bisa semudah scan QR Code. Ini bukan sekadar modernisasi, tapi sebuah langkah besar menuju ekosistem pasar yang lebih efisien, transparan, dan pastinya, kekinian!
Transformasi Digital di Jantung Kota Kembang
Inisiatif ini datang dari Perumda Pasar Juara Kota Bandung yang berkomitmen untuk memaksimalkan serapan retribusi sewa kios di puluhan pasar tradisionalnya. Direktur Utama Perumda Pasar Juara, Pradana Aditya Wicaksana, menegaskan bahwa penerapan QR Code Ruang Dagang ini merupakan langkah strategis dalam pembenahan dan pengelolaan pasar di Kota Bandung.

“QR Code Ruang Dagang ini bukan cuma untuk bayar-bayar, tapi juga untuk memperkuat database pedagang dan meningkatkan potensi pendapatan dari retribusi,” jelas Aditya saat peluncuran di Pasar Sederhana pada Selasa (04/06/2024). Ia menambahkan, ini adalah perwujudan komitmen mereka dalam mewujudkan kinerja berkelanjutan melalui inovasi, pemanfaatan teknologi, dan kolaborasi, demi menciptakan ‘Pasar Melek Teknologi’.

Lebih dari Sekadar Pembayaran: Kemudahan untuk Pedagang dan Pasar

Bukan main-main, ada sekitar 27.000 ruang dagang yang tersebar di 37 pasar Kota Bandung yang akan merasakan dampak positif inovasi ini. Penerapan QR Code Ruang Dagang akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan rampung pada bulan September 2024.

“Bayangkan saja, kamu para pedagang tak perlu lagi repot mencari uang tunai atau antre panjang. Cukup scan QR Code di ruang dagangmu, pembayaran retribusi beres dalam hitungan detik! Ini akan sangat memudahkan proses pembayaran dan pastinya mendorong pendapatan Perumda Pasar Juara,” papar Aditya dengan optimis. Hadirnya platform digital ini, menurutnya, akan menyederhanakan operasional, meningkatkan transparansi, dan bahkan memperluas akses pasar. “Saya optimis, adanya QR Code Ruang Dagang ini dapat menyerap retribusi kios hingga 100 persen,” tegasnya.

Dampak Nyata dan Masa Depan Pasar Digital Bandung

Seberapa besar sih dampaknya? Aditya membeberkan fakta menarik. Di pasar yang sudah menerapkan sebagian QR Code Ruang Dagang, realisasi pendapatan sebelum digitalisasi telah meningkat signifikan, dari 14 persen menjadi 70 persen! Angka ini menunjukkan potensi luar biasa dari transformasi digital.

“Pembayaran digital ini adalah upaya kami merevolusi cara berbisnis di pasar, mendorong efisiensi, dan meningkatkan daya saing para pedagang,” ujar Aditya. Selain itu, digitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional pasar secara keseluruhan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya para pedagang.

Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Yogi Suprayogi Sugandi, turut memberikan apresiasi tinggi. “Di era serba digital seperti sekarang, penerapan teknologi informasi sudah menjadi keharusan. Ini bukan lagi pilihan, tapi sebuah kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman,” tegas Yogi, mendukung penuh langkah inovatif Perumda Pasar Juara di Pasar-pasar Kota Bandung.

Dengan langkah ini, Pasar Tradisional di Bandung tak hanya menjaga kearifan lokalnya, tapi juga merangkul masa depan yang lebih cerah, efisien, dan modern. Selamat datang di era Pasar Digital, Bandung!

Leave a Comment

ID | EN
Repiw